SENGETI - Pemerintah Kabupaten Muaro Jambi , Provinsi Jambi menyatakan terus melakukan berbagai upaya agar jangan sampai ada anak putus sekolah pada jenjang wajib pendidikan selama 12 tahun di daerah itu guna mempersiapkan masa depan mereka."Kita berharap semua anak-anak bisa sekolah, karena pendidikan di sekolah-sekolah negeri mulai dari jenjang SD hingga SLTA sudah gratis," kata kepala Dinas Pendidikan dan kebudayaan Muaro Jambi Firdaus.
Selasa (30/06/24).Pemerintah Kabupaten Muaro Jambi cukup perhatian terhadap anak-anak dengan menangani masalah anak tidak sekolah maupun anak berpotensi tak bersekolah agar mereka wajib menerima pendidikan selama 12 tahun dari jenjang SD sampai SLTA.
Pemerintah Pusat juga telah menggratiskan pendidikan melalui Bantuan Operasional Sekolah (BOS).Sebab, jika mereka tidak bersekolah tentu ke depannya bisa menjadikan beban negara.
Dengan demikian, Pemerintah Kabupaten Muaro Jambi sudah mengembangkan inovasi "Gera Sekolah" atau gerakan elaborasi untuk raih agar anak sekolah.Inovasi Gera Sekolah itu dirintis tahun 2024 bertujuan untuk menyelamatkan anak -anak agar dapat melanjutkan pada pendidikan formal maupun nonformal, Wajib belajar 12 tahun masih menjadi tantangan pemerintah
Bahkan, pada kegiatan Program Gebyar stunting , inflasi dan kemiskinan ekstrem (Klasik) kata dia.
Ada puluhan orang anak putus sekolah bisa kembali melanjutkan pendidikan di jenjang SD/SMP dan mendapatkan bantuan Miakin Ekstrem sebesar Rp. 700 Ribu perorang.
Rp.700 ribu/orang .Bantuan dana tersebut hanya ditwrima satu kali saja, namun untuk berkelanjutan itu sampai lulus mengikuti pendidikan kesetaraan paket A dan B yang dilaksanakan oleh Pusat Kegiatan Belajar Mengajar (PKBM) di masing-masing wilayah secara gratis.
Pemerintah daerah menyelamatkan anak -anak itu agar bisa belajar di PKBM yang bergerak bidang pendidikan nonformal dan masih berada di bawah pengawasan dan bimbingan dari Dinas Pendidikan Kabupaten Muaro Jambi "Semua anak yang melanjutkan pendidikan di PKBM.
Dan mereka diberikan bantuan Rp.700 ribu untuk anak Miskin ekstriem hanya satu kali terima, sebab anak-anak itu dari keluarga tidak mampu ekonomi," kata kadis Firdaus.
Menurut dia, selama ini, angka putus sekolah di Kabupaten Muaro Jambi relatif kecil untuk jenjang SD hanya 0,05......persen dan SMP 0,92 .. persen, sedangkan SMA ditangani Dinas Pendidikan Provinsi Jambi.
Pemerintah Kabupaten Muaro Jambi melalui inovasi menjalin kerja sama bersama semua pemangku kepentingan atau stakeholder, mulai pemerhati pendidikan, tokoh agama maupun kepala desa serta elemen masyarakat agar anak -anak bersekolah dan menerima pendidikan.
Selain itu juga pendidikan sangat menentukan kemajuan bangsa untuk dapat mengatasi kemiskinan ekstrem dan kebodohan.Oleh karena itu, katanya,
"Anak-anak harus memiliki pendidikan yang lebih baik untuk kemajuan bangsa dan negara "
"Sebab dimana negara-negara yang maju di dunia, karena pendidikan mereka cukup baik, tutupnya.
Social Plugin