SENGETI - Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten muaro jambi, mencatat luas baku sawah (LBS) 6.400 hektar yang dimiliki lahan binaan dinas tanaman pangan dan Hortikultura.
Pada Musim Banjir pada tahun 2024 ini, petani merugi Ratusan hektar, pasalnya tanaman padi lenyap terendam banjir pada lahan sawah yang digarap.
Tanaman padi rusak akibat terendam banjir pekan ini ada 197,5 hektar yang gagal panen yang tersebar di empat kecamatan, kumpeh, kumpeh ulu, jaluko dan taman rajo .
Sementara Kepala Dinas tanaman pangan dan Hortikultura Kabupaten muaro jambi , Paruhuman lubis menyebut sawah terendam banjir terjadi di sejumlah kecamatan.
Di antaranya, Kecamatan kumpeh terdapat luas tanam 95 Hektar dan terendam banjir 95 Hektare, terdapat di desa maju jaya, mekar sari dan sungai aur, Kecamatan Taman Rajo luas tanam 45 Hektare dan terendam banjir 45 Hektare, qdqesa kunangan dan kemingking dalam,kecamatan kumpeh ulu luas tanam 83 hektare dan terendam banjir 43,5 Hektare, desa pudak muaro kumpeh dan desa lopak alai, kecamatan Jaluko luas tanam 24 hektare terdampak banjir 14 hektare, desa sungai duren dan rengas bandung,hal tersebut membuat petani gagal panendikarenakan terdamapak banjir yang totalnya ada 197,5 Hektare, " Beberapa lubis.
“Umur padi satu hingga 100 hari. Itu rusak akibat banjir dan berpotensi merugikan petani,” kata lubis senin (22/01/24).
Lnajutnya, Pasalnya, kabupaten muaro jambi kerap mengalami banjir dan berpotensi merusak tumbuhan padi, untuk itu petani semustinya tau akan musim tanam, " Pungkasnya.
Social Plugin