SENGETI - Kegiatan Kenduri Swarnabhumi yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Muaro Jambi dengan leading sektor dinas pendidikan dan kebudayaan (Disdikbud) kabupaten muaro Jambi yang dilaksanakan di desa pijoan Jambi luar kota kabupaten muaro Jambi Rabu (02/08/23).
Ribuan masyarakat berjubel memadati lokasi kegiatan. Hadir ditengah masyarakat Wakil Gubernur Jambi H Abdullah Sani, Pj Bupati Muaro Jambi, kepala dinas pendidikan dan kepala OPD dilingkup pemerintah kabupaten muaro Jambi serta tim dari Kementerian RI.
Kegiatan yang dilakukan di Desa Pijoan lubuk Guci Emas Kecamatan Jaluko ini merupakan inisiasi dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) Republik Indonesia bekerjasama dengan pemerintah Kabupaten Muaro Jambi.
Pada kegiatan ini, Wakil Gubernur Jambi menelusuri sungai Muaro Pijoan dengan menggunakan perahu ketek. Disana mereka melihat kondisi sungai yang ada disana.
Kenduri Swarnabhumi tahun 2023 ini merupakan kelanjutan dari program kenduri Swarnabhumi tahun 2022 lalu, yang bertujuan untuk menelusuri kembali jejak peradaban dari masa lalu dan sejarah peradaban kerajaan melayu di Daerah Aliran Sungai (DAS) batanghari, dan juga melalui festival Bebiduk Besamo ini kita sama sama sepakat untuk merawat dan menjaga sungai batanghari lebih baik lagi.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Muaro Jambi, Firdaus menyebut, kegiatan Kenduri Swarnabhumi merupakan kegiatan pemajuan kebudayaan sebagai wujud ikhtiar bersama untuk lebih sinergis lagi dalam menjaga kebersihan dan kelestarian sungai batanghari.
"Melalui pendekatan budaya dan sejarah, bahwa keberadaan sungai batanghari mengandung peradaban panjang yang sarat dengan berbagai kearifan," kata Firdaus.
Katanya, kegiatan ini berkaitan dengan manfaat sungai yang sangat penting dalam kehidupan manusia, juga terhadap flora dan fauna didalamnya dan ekosistem di sekitar aliran sungai batanghari.
"Narasi yang diusung ialah, menghubungkan kembali hubungan masyarakat dengan sungai atau peradaban akuatik. Kenduri Swarnabhumi di Kabupaten Muaro Jambi ini mengangkat tema Bebiduk Besamo," katanya.
Secara filosofis di masyarakat Bebiduk Besamo ini memiliki arti sebagai sebuah penopang hidup dalam konteks sungai. Ia menyebut Bebiduk Besamo ini, merupakan sebuah konsep festival yang menghubungkan peradaban hulu menuju ke arah hilir.
"Jika dihubungkan dengan narasi peradaban akuatik, Bebiduk Besamo ini mengangkat isi pencemaran lingkungan khususnya di sungai batanghari. Apabila, dihulu mengalami kerusakan atau pencemaran maka di hilir yang akan merasakan dampaknya," jelasnya.
Sembari demikian Pj Bupati muaro Jambi Bachyuni Deliansyah mengatakan kegiatan swarnaBhumi ini adalah kegiatan yang diprakarsai oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan nasional yang salah satu reviewnya ada di Kabupaten muaro Jambi, salah satunya adalah di desa Pijoan adalah memperkenalkan seluruh adat istiadat dan budaya terkait dengan Sungai Batanghari yang harus kita lestarikan," Katanya.
"tadi ada beberapa kegiatan yang kita lakukan yang pertama adalah menanam pohon 1500 bersama saya ketua anggota DPR provinsi sama masyarakat"
Kita juga melakukan tabur bibit ikan sebanyak 50.000 ikan NilaNila, itu adalah ikan yang memang bersumber dari masing-masing awal jadi kita lestarikan lagi sama perkenalkan Kepada seluruh masyarakat Muaro Jambi bahwa adat istiadat dan tempat wisata yang ada di Kabupaten muaro Jambi ,"ungkapnya.
itu kalau kita lestarikan ,kita jaga kita kembangkan kita promosikan agar bisa mendapatkan Efek ekonomi terhadap perkembangan perekonomian yang ada di Kabupaten muaro Jambi,"tukasnya.(@21)
Social Plugin