Percobaan

 


Kegelisahan Alumni dan Ancaman terhadap Integritas Universitas

OPINI 


JAMBI - Dugaan kecurangan dalam seleksi Rektor UIN STS Jambi telah menimbulkan kegelisahan yang mendalam di kalangan para alumni. Proses seleksi yang adil dan berintegritas merupakan fondasi penting dalam menjaga kepercayaan publik terhadap institusi pendidikan. Namun, jika terbukti benar adanya kecurangan, hal ini menciderai integritas proses seleksi dan merusak kepercayaan publik terhadap universitas.


Sebagai alumni yang memiliki ikatan emosional dan pengalaman pribadi dengan UIN STS Jambi, kita berharap bahwa seleksi Rektor akan dilaksanakan dengan penuh transparansi dan keadilan. Para alumni memahami bahwa pemimpin akademik yang berkualitas sangat penting untuk mengarahkan universitas ke arah yang lebih baik. Oleh karena itu, proses seleksi yang obyektif, berlandaskan pada keunggulan akademik, dan memberikan kesempatan yang setara kepada semua calon, harus dijamin.


Namun, dugaan kecurangan dalam seleksi Rektor menimbulkan kekhawatiran yang mendalam. Jika benar adanya manipulasi dan penolakan berkas Prof. As'ad Isma tanpa alasan yang jelas, hal ini merupakan tindakan yang tidak dapat diterima. Kecurangan semacam ini menciderai integritas proses seleksi, merugikan calon yang dieliminasi secara tidak adil, dan menimbulkan keraguan terhadap keabsahan pemimpin yang terpilih.


Kegelisahan alumni UIN STS Jambi tidak hanya berkaitan dengan calon yang terkena dampak langsung, tetapi juga dengan masa depan universitas. Kepercayaan publik terhadap institusi pendidikan sangat penting dalam menarik calon mahasiswa, dosen berkualitas, dan kerjasama dengan mitra eksternal. Dalam kondisi yang dipenuhi dengan dugaan kecurangan, reputasi universitas terancam tercoreng, iklim akademik terganggu, dan mutu pendidikan dapat terpengaruh.


Oleh karena itu, kami mendesak pihak berwenang untuk segera melakukan investigasi menyeluruh terkait dugaan kecurangan dalam seleksi Rektor. Keadilan harus dipulihkan dengan mengambil tindakan tegas terhadap mereka yang terlibat dalam kecurangan, termasuk panitia seleksi yang bertanggung jawab atas integritas dan transparansi proses tersebut. Selain itu, perlu ditingkatkan mekanisme pengawasan independen dan partisipasi publik yang lebih luas untuk mencegah kejadian serupa di masa depan.


Sebagai alumni, kami memiliki harapan besar terhadap UIN STS Jambi. Kami berharap bahwa universitas ini akan mampu mengatasi kegelisahan dan memperbaiki proses seleksi agar lebih adil, transparan, dan berintegritas. Hanya dengan menjaga dan memperkuat prinsip-prinsip ini, UIN STS Jambi dapat mengembangkan potensi akademiknya secara optimal, membangun lingkungan akademik yang kokoh, dan mendapatkan kembali kepercayaan dari alumni, mahasiswa, dosen, dan masyarakat umum.


Kegelisahan alumni UIN STS Jambi atas dugaan kecurangan dalam seleksi Rektor mencerminkan keprihatinan akan integritas dan kepercayaan publik. Dalam menghadapi situasi ini, langkah-langkah perbaikan yang konkret harus diambil untuk memastikan proses seleksi yang adil dan mengembalikan kepercayaan masyarakat terhadap universitas. Alumni berharap bahwa UIN STS Jambi akan mampu mengatasi tantangan ini dan tumbuh menjadi lembaga pendidikan yang berkualitas dan terhormat.(***)