Percobaan

 


Firman Kadis Perkim Rancang Meminimalkan Dampak Sampah TPA Bukitbaling


JAMBIBABA.COM,SENGETI - Pengelolaan sampah di tempat pembuangan akhir (TPA) desa bukit baling kabupaten muaro jambi belum maksimal,dimana tidak  terurus yang  harusnya sanitary landfill.

Pantauan dilapangan beberapa waktu lalu ,sampahnya telah menggunung serta  berserakan hingga kebadan jalan,selain itu,kolam penampungan sampah terlihat kosong,sampah yang seharusnya dikelola dengan sistem "sanitary landfill" ( tempat untuk membuang sampah dan bahan limbah lainnya), kini  malah dikelola dengan manual atau asal timbun hingga  sampah menumpuk kebadan jalan.

"Permasalahan TPA  bukit baling operator tidak bekerja ,BBM  yang kurang dan alat berat yang rusak.

Hermanto, petugas alat berat yang ditugaskan di TPA bukit baling saat disambang dirinya mengaku  untuk bekerja tidak ada bahan bakar minyak,sementara alat berat yang biasanya digunakan juga dalam keadaan rusak,"katanya.

"Hal ini sudah  dilaporkan kedinas terkait namun belum ditanggapi, sampah  sudah lama tidak ditarik ketengah,bahkan alat berat yang disediakan dilokasi sudah tidak bekerja sejak sebelum lebaran,"imbuhnya.

Menanggapi hal ini kepala dinas perkim kabupaten muaro jambi ,firmansyah saat diwawancarai beberapa waktu lalu  dirinya langsung kelokasi dan baru  mengetahui perihal keluhan dari operator,yang paling nyata adalah pengelolaan sistem pembuangan sampahnya,"bebernya.

*Harusnya sanitary landfill,dan dikarenakan   operasional yang kurang dan jatah minyak satu bulan yang memang tidak mencukupi kapasitas kerja,belum lagi operator hanya satu orang,"tegasnya.

Sambungnya,kedepan dirinya akan memberikan jatah minyak pertalite  300 liter perminggu,agar setiap hari bisa lakukan empat jam beroperasi sehingga mampu menangani sampah demgan baik,"sambungnya.

Lanjutnya,Kedepan tempat ini akan dirancang untuk meminimalkan dampak sampah terhadap kesehatan manusia dan lingkungan,TPA ditimbun dengan lapisan dari tanah liat dan plastik tipis,lalu ditimbun lagi dengan beberapa meter tanah agar tanaman bisa tumbuh di atasnya,nantinya akan menghasilkan gas dan gas tersebut akan dialirkan kerumah warga,"Tutur firman.(***)